Persib vs Arema di Si Jalak Harupat

BANDUNG - Persib Bandung dipastikan bisa menggunakan Stadion Si Jalak Harupat saat berhadapan dengan Arema Indonesia, Minggu (14/3/2010). Kepastian ini membuat laga krusial tersebut bisa dinikmati seluruh bobotoh.

Ketua Panitia Pelaksana Risha Adi Wijaya mengungkapkan, pihak pengelola serta kepolisian sudah memberikan izin. Artinya, rencana renovasi stadion di wilayah Soreang, Kabupaten Bandung tersebut belum bisa dilaksanakan.

"Ini merupakan keuntungan bagi kita. Sebab, laga lawan Arema bertepatan dengan ulang tahun Persib ke-77," jelasnya.

Risha juga mengimbau agara para bobotoh bisa bersikap santun. Sebab, jika nanti bobotoh melakukan tindakan tidak terpuji, maka Persib akan kena sanksi. "Kita selalu diingatkan Komdis PSSI. Makanya, kita harap bobotoh dewasa," ujarnya.





Persib Tembus Empat Besar



Tampil dengan empat striker pada babak kedua, membuat Persib Bandung menang atas tamunya Bontang FC 2-1 di stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.

Kemenangan ini kembali membuat Maung Bandung berada di ranking ke-4 klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010. Persib berhasil menggeser musuh bebuyutannya Persija Jakarta yang sempat menikmati posisi ke-4 selama satu hari.

Bontang sempat unggul lewat gol Kenji Adachihara ketika laga baru mulai satu menit.
Namun, Sundulan Christian "El-Loco" Gonzales menit ke-74 dan tendangan Hilton Moreira menit ke-83 menjadi penentu kemenangan Persib,.

Pelatih Persib Jaya Hartono mengakui, ini merupaka laga yang berat. Sebab, libur tiga pekan sebelum laga membuat performa anak asuhnya sedikit kaku. Apalagi, gol cepat tim lawan membuat konsentrasi timnya langsung buyar.

"Tapi ternyata anak-anak bisa membalas. Kita masukan empat penyerang sekaligus dan mengganti satu bek yaitu Maman. Sebab, kalah 1,2 atau 3 gol sama saja. Makanya lebih baik menyerang habis-habisan," jelas Jaya usai laga.

Pelatih asal Medan ini menambahkan, timnya sudah mengantisipasi sikap disiplin tim lawan. Saat kehilangan bola, imbuhnya, Ali Khaddafi dkk langsung bergerak cepat. Makanya, Persib sulit menembus lini pertahanan lawan.



Hadapi Olympiakos, Bordeaux Tanpa Planus

Kabar kurang sedap datang dari kubu Girondins Bordeaux jelang leg kedua babak 16 besar Liga Champions kontra Olympiakos. Mereka dipastikan tanpa diperkuat bek Marc Planus.

Planus dilaporkan menderita cedera. Dia mengalami masalah pada ligamen lutut kiri ketika turun menghadapi Auxerre akhir pekan kemarin.

Pihak klub sendiri sudah menyampaikan pengumuman resmi lewat situs resminya pada Sabtu, (13/3/2010). Diagnosa cedera Planus sendiri kini dalam tim medis Bordeaux dan dokter Serge Dubeau.

Tidak hanya di Liga Champions, akhir pekan nanti saat Les Girondins menghadapi Monaco dia juga dipastikan tidak turun dan kemungkinan berlanjut hingga laga pekan selanjutnya kontra Lille.

Pada leg kedua yang di gelar di Stade Jacques Chaban-Delmas, Bordeaux sedikit diunggulkan. Mereka sudah memiliki modal karena berhasil menang tipis 0-1 di pertemuan awal. (msy)



****

Madrid Selalu Salahkan Pendatang

“Real Madrid selalu saja menyalahkan pemain pendatang.” Kata-kata itu terlontar dari mulut striker Santos Robinho.

Robinho rupanya mencoba membela kompatriotnya Ricardo Kaka yang belakangan dijadikan ‘kambing hitam’ kegagalan Los Merengues lolos dari babak 16 besar Liga Champions karena kalah dari wakil Prancis Olymique Lyon.

Pemain 26 tahun itu bukan asal bicara, dia sudah paham seluk beluk publik Santiago Bernabeu karena pernah bergabung di sana selama tiga tahun. Dia merasa hal yang terjadi pada dirinya kini berlaku pada Kaka.

“Tidak ada yang berubah. Saat segala sesuatunya berjalan kurang baik, yang disalahkan pastilah para pendatang,” ujar Robinho.

“Itu pernah menimpa saya. Kini hal serupa terjadi pada Kaka,” tandasnya seperti dikutip Goal, Sabtu (13/3/2010). (msy)



****



Indonesia Terpuruk



Telah dipastikan gagal melangkah ke putaran final Piala Asia 2011, Timnas Indonesia menambah luka. Itu setelah pasukan Merah Putih menelan kekalahan 0-1 oleh Australia pada partai pamungkas kualifikasi Grup B di Stadion Suncorp, Brisbane, Rabu (3/3/2010).

Australia hanya membutuhkan satu angka untuk melaju ke putaran final di Qatar pada 2011 mendatang. Tuan rumah langsung menunjukkan determinasinya tidak lama setelah wasit meniupkan peluit dan mengancam gawang Markus Horison. Beruntung, tendangan kapten Jason Culina masih melambung jauh di atas mistar gawang.

Memasuki menit kelima, armada Socceroos mendapat peluang melalui sepak pojok Mile Sterjovski. Kubu tuan rumah menyerukan adanya pelanggaran handball di kotak terlarang ketika header Simon colosimo menyentuh tangan pemain Indonesia. Namun, wasit tidak mengindahkan seruan tersebut.

Tim Merah Putih sempat berpeluang membuka keunggulan melalui Budi Sudarsono di menit ke-10. Striker Persib Bandung berhasil mengecoh lini belakang Australia dan menggiring bola ke depan gawang Mark Schwarzer. Sayangnya, tendangan lemah Budi langsung bisa ditangkap oleh Schwarzer.

Tidak bisa dipungkiri, kubu tuan rumah begitu mendominasi jalannya pertandingan dan memaksa anak-anak asuh Benny Dollo bekerja keras. Thomas Oar (Brisbane Roar) yang melakoni debutnya di timnas berhasil menyusahkan lini pertahanan Indonesia melalui umpan-umpan matangnya.

Salah satunya ketika gelandang 18 tahun melepaskan umpan silang kepada Joshua Kennedy di depan gawang Markus pada menit 32. Namun, kiper anyar Persib berhasil mengantisipasi bola dengan baik dan mengamankan gawangnya sebelum Kennedy mencapai bola.

Meski berhasil membendung rentetan serangan tim asuhan Pim Verbeek, Indonesia akhirnya harus mengakui keunggulan tuan rumah di menit 42. Bek JET United Mark Milligan (24) yang menjadi penentu kemenangan Australia setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang dan menceploskan bola ke gawang Markus. Padahal, Markus bergerak cepat mengamankan gawangnya dari sepak pojok Luke Wilkshire. Namun, Milligan dengan cerdik menyambut bola rebound dan memutar badan sebelum membawa timnya unggul 1-0.

Gawang Markus kembali mendapat ancaman di masa injury time. Wilkshire lagi-lagi melepaskan tendangan pojok membahayakan yang langsung disambut header Simon Colosimo. Beruntung, Markus dengan sigap menepis bola ke atas mistar gawang. Hingga turun minum, kedudukan masih 1-0 untuk Australia.

Kendati telah mengamankan tiket menuju putaran final, JCulina dkk sama sekali tidak mengendurkan tekanan di babak kedua. Kennedy berkali-kali memaksa para supporter Indonesia menahan napas melalui rentetan serangannya.

Pemain Nagoya Crampus berpeluang menggandakan keunggulan bagi Socceroos di menit 50 setelah Oar berhasil meloloskan diri dari penjagaan dan merangsek ke kotak penalti sebelum melepaskan crossing kepada Kennedy. Sayang, upaya Kennedy belum membuahkan hasil.

Dua menit kemudian, Kennedy lagi-lagi nyaris menggetarkan gawang Markus. Berawal dari tendangan first time Scott Jamieson, Kennedy berupaya menanduk bola setelah Markus gagal membuang bola. Namun, Australia gagal menambah angka karena bola masih melebar.

Markus membuktikan kualitasnya sebagai kiper papan atas tanah air ketika melakukan aksi penyelamatan gemilang di menit 75. Mantan kiper Arema mementahkan bola hasil serangan Jason Culina dari jarak dekat. Markus pun memastikan Indonesia 'hanya' takluk dengan skor tipis 0-1.

Indonesia memang sudah tercoret dari putaran final Piala Asia 2011. Namun, hasil ini jelas menambah luka suporter tanah air. Pasalnya, dalam enam pertandingan yang dilakoni, Charis Yulianto dkk belum sekalipun menuai kemenangan dan bercokol sebagai juru kunci Grup B dengan raihan nilai tiga. (van)

****


Mangindaan Belum Siap Pimpin PSSI

Nama EE Mangindaan disebut-sebut sebagai salah satu calon ketua umum PSSI menggantikan Nurdin Halid. Sayangnya dia masih ragu-ragu.

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tersebut menyerahkan sepenuhnya pemilihan kepada mekanisme yang ada. Dia juga menginggatkan, bahwa saat ini yang terpenting adalah setia pada komitmen memperbaiki persepakbolaan tanah air.

“Kita serahkan pada mekanisme saja. Yang penting bukan menjadi ketuanya, tapi komitmen bersama memperbaiki,” ujar Mangindaan saat ditemui wartawan usai rapat kabinet di Istana Wakil Presiden, Rabu (10/3/2010).

“Menurut saya jangan saling menyalahkan. Saya mengajak bersama-sama menyusun lagi solve the problem,” tandasnya lagi.

Ketika ditanya mengenai visinya, Mangindaan menekankan agar penuntasan masalah dilakukan secara kolektif. Dia juga meminta agar pembinaan pemian lebih mendapat perhatian sehingga bisa mencapai prestasi.

“Untuk Bantu PSSI pasti, karena saya orang bola. Tapi saya belum berani untuk mengajukan menjadi ketua, karena belum mampu,” ungkapnya.

“Kalau berbicara soal PSSI harus kolektivitas kemimpinan harus kita pakai. Saya belum melihat persoalannya sekarang, karena saya belum banyak mengikuti, tapi kita harus hadapi bersama,” sambung mantan Pembina klub Persema Manado dan Persipura Jayapura itu.

“Saya melihat sistem dari atas ke bawah sudah jalan atau belum. Kalau pembinaan tidak jalan, siapapun pengurusnya susah. Jadi benahi pembinaan dulu sehingga latihan berjalan, prestasi pun ada,” katanya lagi. (msy)